Bulan Menanam Nasional 2017 Dan Hmpi
Bali Reforestation Festival 2017 - TWA Gunung Batur Bukit Payang |
Berdasarkan keputusan presiden Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2008 perihal Hari Menanam Pohon, telah ditetapkan bahwa tanggal 28 Nopember sebagi Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI) dan bulan Desember sebagai bulan Menanam Nasional. Dengan ditetapkannya hari menanam pohon, diharafkan kesadaran semua pihak untuk tetap semangat dan melaksanakan agresi bulan menanam nasional pada setiap bulan Desember.
"Ayo lindungi oksigen dan air kita dengan gerakan tanam satu pohon. Satu pohon menghasilkan 1,2 kg oksigen per hari yang cukup memenuhi kebutuhan oksigen dua orang per hari. Menebang satu pohon berarti membunuh dua orang. Menanam satu pohon berarti anda telah menyelamatkan dua nyawa. Ayo tanam satu pohon di rumah anda untuk menyelamatkan dua nyawa".
Partisipasi dalam kegiatan Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI) dan bulan Menanam Nasional pada bulan Desember 2017 tepatnya tanggal 10 Desember 2017, Balai KSDA Bali bersama dengan Yayasan Bali Hijau Lestari (YBHL) dan Asian Green Forest Network Japan (AGFN) menyelenggarakan kegiatan penanaman pohon di tempat konservasi TWA Gunung Batur Bukit Payang, Balai KSDA Bali dengan tema "Bali Reforestation Festival 2017". Kegiatan Bali Reforestation Festival 2017 ini melibatkan Balai KSDA Bali, Dinas Kehutanan Bali, KBRI Tokyo, Konsulat Jenderal Jepang di Bali, Perhimpunan Masyarakat Jepang yang tinggal di Bali (Bali Morinokai), wisatawan Jepang, beberapa klub otomotif, Offroader, Mapala, Mahasiswa, pelajar dengan jumlah penerima sekitar 300-an orang. Target penanaman pada hari ini sebanyak 5000 pohon jenis Ampupu (Eucalyptus sp.).
Kegiatan Bali Reforestation Festival 2017 ini merupakan kegiatan rutin tahunan dari Yayasan Bali Hijau Lestari. Kegiatan penanaman ini merupakan tahun ke-11 dengan total penanaman yang sudah dilaksanakan sebanyak 50-an ribu pohon dengan tingkat keberhasilan sekitar 70%.
Adapun lokasi pananaman di kawasan-kawasan yang diperkirakan pohon masih sanggup tumbuh mengingat tegakan tempat TWA Gunung Batur Bukit Payang ini sebagian besar berupa hamparan bekas lelehan lava erupsi Gunung Api Batur yang lebih dikenal dengan sebutan black lava sebagai hasil dari letusan Gunungapi Batur.
Teknik penanaman dengan teknis cemplongan, dimana disiapkan lobang tanam yang diisi top soil gres dilakukan penanaman. Untuk polybag menggunakan materi kertas atau bio pot yang gampang terurai. Sebelum memulai kegiatan penanaman pohon, para penerima yang akan menanam pohon diberikan penyuluhan perihal cara menanam pohon yang benar di tempat black lava.
Kawasan black lava yang terdiri dari hasil beberapa kali letusan Gunungapi Batur memang terlihat indah dengan sumbangan pemandangan Gunung Batur, Gunung Abang dan Gunung Agung yang mengalami erupsi pada pagi harinya terlihat terang dari dari black lava. Sesaat kutertegun dalam doa menyaksikan keagungan dan kebesaran Tuhan dari black lava melihat Gunung Agung Meletus dan abunya telah hingga ke black lava terbawa oleh angin, terpanggil doa buat keluargaku di Karangasem, semoga semuanya baik baik saja, dalam lindunganNya.
Wisatawan Jepang yang terlibatdalam agresi penanaman pohon ini sudah menyadari bahwa Gunung Agung Bali ketika ini sedang erupsi. Namun berkunjung ke Bali masih kondusif asal mematuhi isyarat dari pemerintah dengan tidak memasuki zona bahaya.
Proses pelapukan bebatuan yang ada di black lava dari hasil letusan yang terdahulu terlihat secara fisik sudah mulai mengalami pelapukan melalui proses tumbuhnya lumut di bebatuan dan berproses secara alami untuk menjadi tanah dan tentu hal ini membuatuhkan waktu secara alami.
Panas terik matahari terasa menyengat hingga kulit terasa perih sebab saya tidak menggunakan pelindung yang cukup, menggunakan baju kaos lengan pendek dan topi usang hasil usaha di Suka Bumi. Rasa panas tak terasa lagi tatkala melaksanakan agresi menanam pohon pada bulan menanam nasional. Satu hal penting telah dimaknai hari ini, satu pohon selamatkan dua nyawa. Dalam doa dan kasih sayang, bibit pohon ampupu yang masih mungil ini ada di tanganku, ditambah satu plastik air kemudian kugali tempat menanam yang telah ditandai dengan tangan ini yang tanpa slop tangan, biarlah semua larut bersama alam tanpa lapisan plastik yang melindungi. Semoga tanaman ini sanggup tumbuh dengan baik di atas hamparan hasil letusan Gunungapi Batur dalam sentuhan tangan dan kasih sayang. Kutanam pohon mungil ini, mohon ijin pada ibu pertiwi. Semua hanya Tuhan yang mengetahui. Cerita hanyalah sebuah cerita, begitulah catatanku hari ini kutuliskan dalam sebuah blog "".
Kegiatan dilanjutkan berkeliling lokasi untuk mengabadikan moment bulan menanam nasional ini. Kuberjalan di atas bebatuan, ada yang masih tampak besar lengan berkuasa dan apapula yang sudah rapuh. Dengan extra hati hati menelusuri bebatuan black lava. Kusaksikan kebahagian mereka yang melaksanakan agresi menanam pohon, ada anak-anak, remaja, dewasa, bahkan kakek dan nenek wisatawan asal Jepang juga kusaksikan antusias mereka yang lagi menanam pohon. Tak lupa kuambil gambar dengan kamera ponselku. Tak terasa waktu sudah mengatakan sekitar pukul 11.30 Wita, saya permisi untuk lanjut kegiatan berikutnya menuju ke Panggung Seni dan Budaya di Toya Bungkah untuk menyaksikan program soft launching panggung seni dan budaya serta Kintamani Bike Fark dibarengi dengan penyerahan hadiah terhadap para pemenang dalam kegiatan Batur Enduro Challenge.
0 Response to "Bulan Menanam Nasional 2017 Dan Hmpi"
Post a Comment