-->

Pengobatan Gastritis (Serta Gejala, Pencegahan & Penyebabnya)

Gastritis merupakan suatu duduk kasus peradangan pada lapisan lambung. Penyakit gastritis terdapat dua jenis, yaitu gastritis akut dan gastritis kronis.

Jenis yang paling sering menyerang orang-orang yaitu gastritis akut. Penyakit gastritis akut umumnya berlangsung sekitar satu minggu.

Adapun gastritis kronis sanggup terjadi dalam waktu usang (yaitu selama beberapa bulan, bahkan tahun), kemunculan gastritis kronis secara perlahan.

 Gastritis merupakan suatu duduk kasus peradangan pada lapisan lambung Pengobatan Gastritis (Serta Gejala, Pencegahan & Penyebabnya)
Penyakit Gastritis | Photo credit: Istockphoto.com

Umumnya penyakit gastritis tidak menimbulkan ancaman besar bagi kesehatan tubuh, dengan syarat segera melaksanakan pengobatan.

Dalam masalah yang jarang, penyakit gastritis sanggup memburuk dan berubah menjadi penyakit tukak lambung, yang kemudian sanggup memperbesar risiko terkena kanker lambung.

Pada lambung terdapat sel-sel yang mempunyai beberapa fungsi, salah satunya yaitu memproduksi enzim.

Sel-sel tersebut mempunyai kiprah penting menyerupai berkontribusi dalam proses pencernaan masakan di dalam tubuh, mencegah lapisan lambung dari terkena peradangan atau erosi asam, serta memproduksi lapisan lendir yang dinamakan “mucin”.

Gejala Gastritis

Penderita gastritis ada yang mencicipi gejalanya dan ada yang tidak. Berikut gejala-gejala penyakit gastritis yang mungkin muncul:
  • Sakit perut.
  • Nafsu makan yang menurun drastis.
  • Merasa kenyang padahal gres makan sedikit.
  • Muncul rasa nyeri atau panas di dalam lambung atau ulu hati.
  • Rasa mual dan muntah.
  • Perut kembung.
  • Cenderung sering cegukan.
  • Muntah darah.
  • BAB dengan tinja berwarna hitam pekat.

Diatas merupakan gejala-gejala gastritis, semakin banyak tanda-tanda yang dialami maka itu menjadi indikasi besar lengan berkuasa seseorang memang mengalami penyakit gastritis.

Hanya saja perlu diketahui, pada sebagian masalah gastritis tidak menimbulkan tanda-tanda yang sanggup disadari penderitanya.

Anda perlu pergi ke dokter jika:
  • Gejala-gejala tersebut selalu terasa padahal sudah minum obat tertentu.
  • Mengalami muntah darah
  • Pada tinja terdapat darah (atau tinja berwarna hitam pekat).
  • Muncul tanda-tanda sakit maag yang tidak hilang dalam seminggu.
  • Berat tubuh turun drastis dan terlihat tidak wajar.
  • Nyeri ulu hati sehabis mengonsumsi obat tertentu (terutama obat antinyeri).
  • Nyeri perut atau ulu hati tidak mereda walaupun sudah diobati dengan benar.


Penyebab Gastritis

Berikut beberapa penyebab dan faktor risiko seseorang mengalami penyakit gastritis:
  • Faktor reaksi autoimun tubuh.
  • Faktor usia.
  • Terlalu sering stres.
  • Terkena bisul basil H. Pylori.
  • Terkena penyakit Crohn (radang usus kronis yang memengaruhi lapisan jalan masuk pencernaan).
  • Terjadinya refluks empedu (terdorongnya asam lambung ke kerongkongan).
  • Kebiasaan mengonsumsi minuman beralkohol.
  • Mengalami duduk kasus muntah kronis.
  • Mengalami anemia pernisiosa.
  • Efek samping dari penggunaan obat antiinflamasi nonsteroid menyerupai aspirin dan ibuprofen (terutama dalam penggunaan jangka panjang).
  • Penyalahgunaan obat-obatan.
  • Terkena penyakit HIV/AIDS.
  • Infeksi basil dan virus.

Infeksi basil H. pylori sesungguhnya dialami banyak orang, tapi pada kondisi tertentu sanggup menimbulkan duduk kasus gastritis.

Seseorang sanggup sangat rentan terkena gastritis kalau memilki kebiasaan jelek menyerupai merokok dan minum-minuman beralkohol, bahkan faktor genetik mempengaruhi besarnya resiko terkena bisul basil ini.

Mengonsumsi alkohol bahkan kokain akan mengakibatkan iritasi dan melukai dinding lambung, serta menimbulkan asam lambung, hal ini nantinya meningkatkan resiko gastritis akut.

Penggunaan secara hiperbola obat anti-inflamasi (seperti ibuprofen atau lainnya) sanggup mengakibatkan  gastritis akut maupun kronis. Jenis obat menyerupai ini mempunyai imbas yang mengganggu lapisan mukosa dalam fungsinya untuk melindungi dinding lambung.

Kondisi stres sanggup mengakibatkan duduk kasus asam lambung dan akan memperburuk tanda-tanda gastritis.

Gangguan autoimun sanggup mengakibatkan penyakit ini, dimana sistem kekebalan tubuh justru menyerang sel-sel yang bertugas dalam melindungi dinding lambung.

Selain itu, dengan bertambahnya usia (kondisi usia tua) maka dinding lambung akan menipis.

Penyakit gastritis perlu segera diobati, alasannya yaitu sanggup menimbulkan beberapa komplikasi serius menyerupai perdarahan lambung maupun tukak lambung, dalam masalah yang jarang sanggup mengakibatkan kanker lambung.

Orang-orang yang mempunyai kebiasaan minum minuman beralkohol maka segara hentikan, alkohol menimbulkan dampak jelek tanda-tanda gastritis.


Pengobatan dan Pencegahan Gastritis

Sebagian orang rentan mengalami duduk kasus gastritis, dengan begitu perlu waspada supaya terhindar darinya, Anda perlu memperhatikan pola makan sehari-hari.

Menjaga pola makan sangat penting untuk menghindari duduk kasus gastritis, salah satu siasat yang sanggup dilakukan yaitu membagi atau memecah porsi makan.

Contohnya, apabila seseorang makan tiga kali dalam sehari dengan porsi besar, maka sanggup mengubahnya menjadi makan dengan porsi lebih kecil tapi frekuensinya ditingkatkan menjadi empat kali.

Konsumsi masakan dengan porsi besar bukanlah hal baik, selain itu hindari masakan berminyak, sangat pedas, dan tinggi asam.

Jika Anda telah mengonsumsi obat pereda sakit anti-inflamasi nonsteroid (OAINS) namun tanda-tanda gastritis masih sering muncul, maka hendaknya pergi ke dokter.

Umumnya dokter akan merekomendasikan untuk menghentikan penggunaan OAINS, kemudian meresepkan obat pereda nyeri golongan lainnya menyerupai paracetamol.

Penanganan penyakit gastritis harus dilakukan dengan benar dan segera, sehingga nantinya tanda-tanda sanggup mereda. Adapun beberapa jenis obat yang umumnya diresepkan dokter untuk mengobati penyakit gastritis:

Obat penghambat histamin 2 (H2 blocker)
Penggunaannya bertujuan untuk mengurangi produksi asam di lambung, sehingga nantinya membantu untuk meredakan tanda-tanda gastritis. Contoh obat penghambat histamin 2 yaitu simetidin, famotidin, dan ranitidine.

Obat penghambat pompa proton (PPI)
Fungsinya sama menyerupai halnya obat penghambat histamin 2, pola obatnya yaitu pantoprazole, lansoprazole, omeprazole, dan esomeprazole.

Penghambat pompa proton (proton pump inhibitor/PPI) bekerja untuk mengurangi produksi asam lambung dengan lebih efektif dibandingkan penghambat H2.

Obat antasida
Penggunaannya bertujuan untuk meredakan tanda-tanda gastritis (khusunya rasa nyeri) dengan cara menetralisir asam lambung.

Obat antasida sanggup diperoleh secara bebas di apotek, penggunaannya diperlukan sanggup secara efektif untuk meredakan rasa nyeri dengan cepat.

Obat antibiotik
Penggunaannya diberikan kepada orang yang terkena penyakit gastritis akhir serangan bisul bakteri. Contoh obatnya yaitu amoxicillin, metronidazole, clarithromycin.

Misalnya penyakit gastritis yang diderita akhir serangan bisul H. pylori, maka dokter biasanya menunjukkan obat antibiotik selain juga penghambat pompa proton (PPI).

Setelah itu, biasanya pasien akan diminta untuk melaksanakan kunjungan dan tes lanjutan, hingga nantinya dokter menyatakan bisul telah berhasil diobati.

Obat lainnya yang mungkin diberikan pada penderita gastritis yaitu sukralfat. Obat ini berfungsi sebagai pelindung atau pelapis dinding lambung.

Bentuk pengobatan gastritis sangat tergantung dari penyebabnya. Umumnya, tujuan utama pengobatan gastritis yaitu mengurangi kadar asam lambung yang tinggi di dalam tubuh, yang dengan begitu sangat membantu dalam meredakan rasa sakit, serta memulihkan kembali kondisi dinding lambung.

Dokter berkemungkinan menunjukkan resep obat untuk meredakan rasa sakit dan mencegah kadar asam lambung yang terlalu tinggi di dalam tubuh.

Untuk mencegah penyakit gastritis atau menghindari munculnya gastritis kembali, maka perbaiki pola makan dan pola hidup Anda, seperti:
  • Hindari mengonsumsi masakan dengan porsi yang terlalu besar.
  • Bagi Anda pecinta kopi atau teh, maka mulai dikala ini batasi konsumsinya.
  • Usahakan untuk tidak mengonsumsi minuman bersoda ataupun minuman beralkohol.
  • Usahakan untuk tidak mengonsumsi masakan yang terlalu asam dan pedas.
  • Hindari sumber masakan yang mengandung tinggi gas (contohnya sawi dan kol).
  • Hindari banyak pikiran dan stres. Anda sanggup merelaksasi diri, olahraga, atau melaksanakan kegiatan yang Anda sukai dan bermanfaat.
  • Jangan hingga Anda terlambat makan.

loading...

Pergi ke Dokter

Sebelum Anda pergi ke dokter, berikut beberapa hal yang perlu dipersiapkan:
  • Tuliskan gejala-gejala yang Anda alami pada secarik kertas.
  • Tulis daftar semua obat, vitamin atau perhiasan yang Anda gunakan.
  • Tuliskan beberapa perubahan gaya hidup dan kegiatan baru-baru ini.
  • Siapkan pertanyaan-pertanyaan sebelum Anda pergi ke dokter.
  • Kalau sanggup ajak seseorang untuk menyertai Anda ke rumah sakit, hal ini membantu untuk mengingatkan sesuatu yang terlewatkan dikala bertemu dokter.

Saat penderita gastritis di rumah sakit, dokter akan bertanya beberapa hal seperti:
  • Apa saja tanda-tanda yang dialami?
  • Seberapa parah tanda-tanda yang dirasakan? (misalnya perasaan nyeri, terbakar, dll)
  • Apakah kemunculan tanda-tanda secara terus-menerus atau sesekali?
  • Apakah Anda mengalami mual atau muntah?
  • Apakah Anda gres saja mengalami penurunan berat badan?
  • Apakah Anda mengalami stres? Seberapa parah?
  • Pernahkah Anda mengalami maag?
  • Apakah ada sesuatu (seperti mengonsumsi masakan tertentu) yang tampaknya memperburuk tanda-tanda Anda?
  • Apakah ada sesuatu (seperti mengonsumsi masakan tertentu atau lainnya) yang tampaknya memperbaiki kondisi Anda?
  • Seberapa sering Anda mengonsumsi obat penghilang rasa sakit (seperti ibuprofen, aspirin atau naproxen)?
  • Apakah Anda minum alkohol?
  • Saat BAB, apakah pada tinja terdapat darah (tinja berwarna cenderung hitam)?

Dokter kemudian akan melaksanakan beberapa hal seperti:
  • Melakukan investigasi fisik.
  • Mengecek riwayat kesehatan pasien dan juga keluarganya.
  • Melakukan investigasi lanjutan. 

Dalam kondisi tertentu, ada kemungkinan dokter melaksanakan investigasi lanjutan pada pasien, seperti:
  • Pemeriksaan X-ray dan cairan barium, tujuannya untuk mengetahui apakah terdapat tukak di dalam lambung.
  • Pemeriksaan kadar sel darah, untuk mencari tahu apakah penderita mengalami anemia atau kurang darah.
  • Tes napas, tujuannya untuk mengetahui adanya basil H. pylori.
  • Urea breath test mencari tahu apakah terjadi bisul basil Helicobacter pylori, metode melakukannya yaitu dokter meminta pasien mengonsumsi segelas cairan khusus tidak berasa yang mengandung karbon radioaktif, sehabis itu pasien bernafas ke dalam sebuah kantung khusus, yang nantinya akan dicek banyaknya kadar zat radioaktif tersebut.
  • Tes endoskopi, untuk mengetahui adanya peradangan di dalam lambung. Metodenya untuk melihat keadaan di dalam lambung dengan cara memasukan kamera kecil ke dalamnya. Ada kemungkinan metode biopsi lambung juga dilakukan bersamaan dengan mekanisme ini.
  • Biopsi, dengan cara mengambil sampel jaringan pada area yang tampaknya terkena duduk kasus peradangan, yang kemudian akan diteliti di laboratorium. Prosedur biopsi dilakukan untuk mengetahui keberadaan basil H. pylori.
  • Pemeriksaan tinja, bertujuan untuk mengetahui apakah terjadi pendarahan dan bisul di dalam lambung.

Hal yang sangat penting diketahui, dikala awal-awal penyakit gastritis menyerang maka hindari mengonsumsi masakan yang mengiritasi perut (seperti masakan yang sangat pedas, asam, digoreng atau berlemak), kemudian buang semua kebiasaan jelek yang tidak sehat (seperti merokok dan minum alkohol).

Loading...

Hal Lainnya

Dari artikel berjudul Gastritis - Symptoms, Pain, Home Remedies, and Cure (Medicinenet.com), terdapat beberapa asupan yang berguna untuk menghentikan pertumbuhan H. pylori dan meredakan tanda-tanda gastritis sehingga disarankan dikonsumsi, yaitu:
  • Teh hijau, yogurt, air kelapa.
  • Bawang, bawang putih, daun bawang, seledri, brokoli, kubis.
  • Kedelai, masakan kedelai, kacang, kacang polong, kacang lentil.
  • Buah apel.
  • Jus cranberry, jus wortel.

Mengonsumsi asupan tersebut sanggup menenangkan gejala, tapi bukan pengobatan utama untuk mengatasi penyebab gastritis.

Gastritis akut berlangsung selama 2-10 hari. Adapun gastritis kronis kalau tidak ditangani sanggup berlangsung selama beberapa minggu, bulan, bahkan tahunan. Jika penyebab gastritis yang mendasari tidak diobati, maka penyakit gastritis akan terus ada.

Kemunculan gastritis kronis sanggup berulang-ulang atau terus-menerus akhir penyebab seperti:
  • Infeksi bakteri, virus dan parasit.
  • Infeksi jamur.
  • Penggunaan obat-obatan tertentu (kokain).
  • Keracunan masakan tertentu (infeksi dan kimia).
  • Mengonsumsi minuman beralkohol.
  • Radiasi.
  • Refluks empedu.
  • Reaksi alergi.
  • Reaksi autoimun.
  • Reaksi stres.

Referensi Lainnya:
Mayoclinic (2018). Diagnosis & treatment. Gastritis.
Alodokter. Pengertian Gastritis

0 Response to "Pengobatan Gastritis (Serta Gejala, Pencegahan & Penyebabnya)"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel